By. Udin
Rabu, 28 Maret 2012, pak Idin salah seorang Guru SMPN 1 Tujuh Belas Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia yang berada di Kalimantan Barat.
Pagi-pagi benar, satu jam sebelum bel ujian sekolah dimulai pak Idin telah datang bersama-sama dengan guru lain, termasuk juga saya. Kebetulan di ruangan guru ada sebuah radio, tanpa banyak bicara lagi, pak idin segera menyalakan radionya, kurang lebih dua menit lamanya mencari siaran atau memilih stasiun radio mana yang mau didengar, dan tentunya mencari siaran atau stasiun radio lokal (Indonesia), ternyata satupun tidak dapat, yang ada hanyalah stasiun radio Malaysia.
Selasa, 10 April 2012
Senin, 12 Maret 2012
Jalan Di Kampungku Rusak Parah
Sabtu, 10 Maret 2012
Produk Malaysia Laris Di Sanggau Ledo
oleh: Udin
Beras produk Malaysia |
Gula produk Malaysia |
Sirup produk Malaysia |
Di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat,
tepatnya di Sanggau Ledo. Bagi masyarakat setempat tidaklah heran kalau hampir
setiap toko yang berada di sekitar pasar banyak menjual produk dari negeri
jiran tersebut.
Saya merasa terkejut, walaupun sudah dua tahun
ini sering melewati, bahkan singgah di pasar Sanggau Ledo, saya tidak
memperhatikan dan tidak merasa ingin tahu tentang produk apa yang orang-orang
jual.
Minggu, 26 Februari 2012
Siap-Siap, Mau Ujian Nich
Lagi Bimbel nich.. |
Oleh: udinankal
Murid-murid SMPN 1 Kecamatan
Tujuh Belas Kabupaten Bengkayang disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan diri
untuk menempuh Ujian Nasional (UN), diantaranya mengikuti kegiatan tambahan
belajar yang diprogramkan oleh sekolah.
Setelah jam pelajaran
berakhir, pukul 12.10. siswa harus mengikuti lagi tambahan belajar pukul 13.00,
kebanyakan diantara mereka tidak pulang ke rumah. Mereka langsung mengikuti
kegiatan tambahan belajar.
Aku Tak Punya Ringgit
Oleh: udinankal
Umumnya orang yang
tinggal di daerah perbatasan punya mata uang Ringgit Malaysia, tetapi aku
tidak!! Orang-orang daerah perbatasan menggunakan mata uang Ringgit untuk
keperluan belanja.
Saya tidak memiliki
mata uang tersebut karena tidak sering berbelanja di daerah batas, selain itu
saya memang lebih mengutamakan menggunakan mata uang Rupiah,,dan bangga
memiliki mata uang Rupiah.
Kakak Senang Beli Minyak Goreng Produk Malaysia
Oleh: udinankal
Saya tinggal di daerah
yang tidak jauh dari wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Paket Kabupaten
Bengkayang. Tinggal bersama kakak sepupu memiliki dua orang anak,sehari-hari
dia di panggil Mama Nosep.
Suatu hari “Din,
belikan Kakak minyak goreng.”
“Iya kak.”
Selasa, 14 Februari 2012
Durian Jatuh Rejeki Datang
Tidak seperti kebanyakan daerah lain di kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, daerah yang berbatasan dengan negeri jiran tersebut, tepatnya di dusun Taum, desa sinar Tebudak, kecamatan Tujuh Belas. berbeda dengan hari biasanya di tempat tersebut "dibanjiri" buah durian.
Durian (Durio zibethinus)adalah nama tumbuhan
tropis
yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang
bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras
dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan
populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan
durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya,
sebagian yang lain muak dengan aromanya. Ini benar-benar mendapat durian runtuh...istilah yang digunakan masyarakat setempat jika mendapatkan penghasilan, rejeki yang berlimpah. musim durian membawa rejeki bagi warga,,,kenapa tidak..!!! hampir setiap hari warga di sibukkan dengan kegiatan Nyantuk (mencari buah durian), kalau mendapat banyak tentunya bisa dijual dengan harga yang cukup mengiurkan, tidak kalah dengan aroma khas buahnya, begitu pula harganya, yaitu berkisar 10.000 rupiah sampai 20.000 rupiah/buah.
Maman seorang warga Taum pada tanggal 02 Februaari 2012 lalu saya temui sedang mengambil buah durian miliknya yang jaruh dari pohonnya. Sambil tersenyum seorang bapak dengan dua putri tersebut mengatakan " setiap hari saya dapat duit dari hasil menjual buah durian sebesar 100.000 rupiah, bahkan lebih"...,,Betapa senangnya kalau seandainya setiap warga memiliki pohon durian masing-masing, dengan jumlah yang banyak.. Bisa menambah penghasilan jika musim tiba.
Rabu, 01 Februari 2012
"Kolam Ditengah Jalan"
by: Udin
Mendengar kalimat "Kolam Ditengah Jalan", mungkin tidak dapat dibayangkan, dan sangat diragukan keberadaannya. kolam itu sendiri adalah ceruk di tanah yang agak luas dan dalam berisi air yang berfungsi untuk memilihara ikan, serta letaknya bukanlah di tengah jalan. Bukan kolam sesungguhnya yang terletak di jalan Paket A, desa Sinar Tebudak, kecamatan Tujuh Belas, kabupaten Bengkayang tersebut. jika anda pergi ke Paket, atau sebaliknya dari Paket menuju Sanggau Ledo,yaitu pasar yang letaknya kurang lebih 5 kilo meter dari Paket, maka anda akan menjumpai "Kolam Ditengah Jalan"...,ehmmm kebayang ngak sich ada kolam ditengah jalan..!!!! lalu ikan apa yang di pelihara di situ, dan siapa pula yang membuat "kolam" tersebut???
Ternyata yang di maksud bukanlah kolam yang sebenarnya, tetapi jalan yang berlubang sangat dalam, dan pada waktu hujan akan tergenang air hampir setinggi lutut orang dewasa, itu terjadi berawal dari lubang jalan yang kecil, lama kemudian menjadi besar dan tergenang air. Tepat tanggal 30 Januari 2012 saya melewati jalan tersebut, dan kebetulan saja ada warga setempat hendak pergi ke Sanggau Ledo, sebut saja Ferdi (35), " biasanya air ini tidak akan surut, walaupun musim kemarau".
Minggu, 29 Januari 2012
Menempuh Jalan Berlubang Demi Masa Depan
Menempuh jalan berlobang demi masa depan
Ya…,sepertinya tidak ada kata lain yang keluar dari
mulut untuk mengobarkan semangat para warga
yang menjual hasil pertaniannya di daerah perbatasan.
Sebut saja Soni, warga paket B kecamatan Tujuh belas, kabupaten
Bengkayang, pria yang berumur 27 tahun ini adalah salah satu dari sekian banyak
orang yang memasarkan hasil pertaniannya
di serikin daerah perbatasan dengan malasiya , seperti Buncis, terong, cabe,
tomat dll. Dari kampung paket B, dia dan teman-temannya yang lain harus menempuh jalan rusak, penuh bebatuan dan
berlobang serta jembatan yang hampir
roboh disepanjang jalan menuju kecamatan sanggau ledo, yang jaraknya sekitar 5
km tersebut...,dan setelah itu harus meneruskan lagi perjalanan untuk sampai ke
tempat yang di tuju, yaitu serikin.
namun tidaklah mudah bagi mereka untuk berputus asa demi
mengejar rejeki di dapur tetangga tersebut. Saya masih ingat, pada waktu itu.
Tanggal 10 januari 2012 soni melewati jembatan rusak yang letaknya tidak jauh
dari depan rumahku,” wakk…tolong dorong wak,,kepleset”.. sayapun bergegas
memberikan pertolongan, karena motornya
yang penuh dengan sayur buncis saat itu kepleset di lobang jembatan.
Setelah saya dorong, diapun berhenti untuk menghirup udara sejenak sambil saya bertanya “ mas Soni ngak capekkah
jauh-jauh pergi ke serikin dengan menempuh jalan seperti ini”…sambil
terengah-engah dia menjawab” kuesel ki wes biasa wak…inilah masa depanku”
Setelah itu dia langsung menghidupkan motornya dan segera
melanjutkan perjalanan, dan sayapun segera menuju rumah.,teringat sejenak,
betapa melelahkannya jalan yang di tempuh para petani sayur untuk menjual hasil
kerja mereka ke daerah perbatasan tersebut.
Sabtu, 28 Januari 2012
Senang Tinggal Di Paket
Paket merupakan sebuah kampung yang terletak di kecamatan Tujuh Belas, kabupaten Bengkayang,penduduknya kurang lebih 1200 kepala keluarga. kabupaten Bengkayang termasuk salah satu kabupaten di Kal-Bar yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
Salah satu yang menarik dari kampung Paket yaitu ketersediaan sayur yang banyak, sebut saja bayam, buncis,dan tomat., sehingga tidak susah untuk mendapatkan sayur..,jadi tidak perlu susah-susah, karena tidak jauh untuk mencarinya.
Langganan:
Postingan (Atom)