Minggu, 29 Januari 2012

Menempuh Jalan Berlubang Demi Masa Depan


Menempuh jalan berlobang demi  masa depan
Oleh: Udin
Ya…,sepertinya tidak ada kata lain yang keluar dari mulut  untuk mengobarkan semangat para warga yang menjual hasil pertaniannya di daerah perbatasan.
Sebut saja Soni, warga paket B kecamatan Tujuh belas, kabupaten  Bengkayang, pria yang berumur 27 tahun ini adalah salah satu dari sekian banyak orang yang memasarkan  hasil pertaniannya di serikin daerah perbatasan dengan malasiya , seperti Buncis, terong, cabe, tomat dll. Dari kampung paket B, dia dan teman-temannya yang lain harus  menempuh jalan rusak, penuh bebatuan dan berlobang serta  jembatan yang hampir roboh disepanjang jalan menuju kecamatan sanggau ledo, yang jaraknya sekitar 5 km tersebut...,dan setelah itu harus meneruskan lagi perjalanan untuk sampai ke tempat yang di tuju, yaitu serikin. 
namun tidaklah mudah bagi mereka untuk berputus asa demi mengejar rejeki di dapur tetangga tersebut. Saya masih ingat, pada waktu itu. Tanggal 10 januari 2012 soni melewati jembatan rusak yang letaknya tidak jauh dari depan rumahku,” wakk…tolong dorong wak,,kepleset”.. sayapun bergegas memberikan pertolongan, karena  motornya yang penuh dengan sayur buncis saat itu kepleset di lobang jembatan.
Setelah saya dorong, diapun berhenti  untuk menghirup udara sejenak sambil  saya bertanya “ mas Soni ngak capekkah jauh-jauh pergi ke serikin dengan menempuh jalan seperti ini”…sambil terengah-engah dia menjawab” kuesel ki wes biasa wak…inilah masa depanku”
Setelah itu dia langsung menghidupkan motornya dan segera melanjutkan perjalanan, dan sayapun segera menuju rumah.,teringat sejenak, betapa melelahkannya jalan yang di tempuh para petani sayur untuk menjual hasil kerja mereka ke daerah perbatasan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar